Barangkali laporan yang lebih mengejutkan lagi yang menemukan perubahan bentuk spons dalam otak 50 dari 65 pasien berpenyakit Alzheimer

Published on by sidney rum

Smith dan koleganya berkata bahwa perubahan ini "sesungguhnya tidak bisa dibedakan dari segi histologi [artinya, di bawah pemeriksaan mikroskop] dari karakteristik perubahan spongiform penyakit Creutzfeldt-Jakob(CJD). Meskipun penulis itu berpikir tidakmungkin mereka sedang melihat bukti CJDatau kondisi berkaitan dengan prion lainnya, setidaknyamereka mengangkat kemungkinan itu. Dari sudut pandang saya, karya mereka mengangkatperhatian bahwa subtipe Alzheimer kemungkinan ada.

Pertanyaan pentingnya adalah:bisakah beberapa dari subtipe ini berkaitan sedikitnya sebagian dengan paparan terhadap prion? Implikasi dari kemungkinan semacam itu masih jauh. Kesejajaran antara penyakit yangberhubungan dengan prion dan Alzheimer dicatatdalam Gambar 10. Pesan menyedihkan dari sekumpulan badanriset ini adalah: kita perlu sungguh-sungguh mempertanyakan asumsi kita bahwa CJD adalah penyakit yang jarang terjadi. Jika hanyadalam persentasi kecil individu yang didiagnosadengan Alzheimer benar-benar mendapat CJD(baik dalam bentuk khas maupun yang tidak),iumlah penyakit berkaitan dengan prion iniakan mengejutkan.

KESULITAN DALAM MENDETEKSI PENYAKIT PRION

  • Beberapa mungkin mempunyailama.
  • Otopsi setelah kejadian bisamasa inkubasi yang menyatakan penampakan spongy otak, namun tidak pada semua kasus; penyakit inikadang-kadang ada tanpa penampakan spons.
  • Jika tidak terdapat rupa spons, suatu pemeriksaan untuk mendeteksi protein prion abnormal dalam otak dimungkinkan pada otopsi atau pada suatu pemeriksaan cairan spinal. (cairan tulang belakang).

Produk Hewani Mana yang Bebas dari Prion?

Banyak konsumen telah menyadari sedikitnya beberapa dari statistik mengenai penyakit sehubungan dengan prion ini. Ini sewajarnya menimbulkan pertanyaan produk hewani manakah yang membawa risiko pada manusia. Sebagian besar fokus belakangan ini tertuju pada daging sapi, yang memang dibenarkan. Meskipun jaringan organ membawa risiko terbesar, penelitian hewan memang menunjukkan bahwa daging (dari otot hewan saja) bisa menularkan penyakit sehubungan dengan prion. Ini tidak mengherankan karena otot terjalin bersama limfa dan jaringan saraf-dua jaringan yang diketahui terinfeksi oleh BSE.

Walaupun begitu, kita tidak bisa meniadakan kemungkinan bahwa susu bisa juga mengandung prion pembawa penyakit. Banyak yang mungkin mengingat bagaimana bertahun-tahun silam diberikan jaminan bahwa seorang ibu tidak bisa menularkan HIV pada anaknya dengan menyusui. Tentu saja, kita sekarang mengetahui bahwa HIVbisa ditularkan melalui susu ibu. Baca info detil mengenai diabetes melitus dan cara efektif mengobatinya.

To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post